Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 00:31:18【Tempat Makan】683 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(124)
Artikel Terkait
- BPOM tekankan komitmen atasi isu Cs
- BGN targetkan "zero" kasus dalam Program MBG dengan sejumlah inovasi
- Human Initiative distribusikan 216 tenda bagi warga Palestina
- Baru keluar bui dua bulan, dua pencuri sepeda motor kembali ditangkap
- Anggota DPRD Jabar: Pengawasan Program MBG harus diperketat
- Anggota Komisi VII DPR: Maksimalkan promosi wisata Kalbar lewat medsos
- 500 penjamah makanan SPPG di Tangerang sudah bersertifikat
- Cara penanganan tepat bagi penderita "honeymoon cystitis"
- Promo SPayLater bayar QRIS, nikmati diskon hemat Serba Seribu
- Perpaduan Roti dan Pengobatan Tradisional China Makin Populer di China
Resep Populer
Rekomendasi

UNICEF desak semua perbatasan ke Gaza dibuka

Waspadai dampak paparan mikroplastik terhadap kesehatan

Anggota Komisi VII DPR: Maksimalkan promosi wisata Kalbar lewat medsos

Yayasan GoTo Merah Putih diluncurkan untuk sejahterakan keluarga mitra

Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur

NasDem serahkan bantuan pada lansia dan anak di panti sosial Jaktim

BGN tegaskan menu MBG ngak boleh gunakan bahan pabrikan

Langkah strategis lindungi warisan budaya dari klaim negara tetangga